Khutbah Jumat: Moderasi Agama sebagai Kunci Persatuan Umat di Era Digital
Khutbah Jumat: Moderasi Agama sebagai Kunci Persatuan Umat di Era Digital
Tue, 21 January 2025 10:16
Merah-Kuning-Illustratif-Modern-Kampanye-KPU-Pilkada-Postingan-Facebook-1-2-768x432

Khutbah I:

اَلْحَمْدُ للهِ  الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ، وَأَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْـمَةِ اْلإِيْمَـانِ وَاْلإِسْـلاَمِ ، أَشْهَـدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً أُدَخِّرُهَا لِيَوْمِ الْقِيَـامِ ، وَأَشْـهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى دَارِ السَّـلاَمِ ،  أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِصْبَاحِ الظَّلاَمِ ، صَلاَةً تُشْفِيْنَا بِهَا مِنَ الدَّآءِ وَاْلأَسْـقَامِ ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الزِّحَامِ

اَمَّا بَعْدُ، يَاأَيّهَا الناس اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ الله تَعَالَى يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hadirin Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Mengawali pelaksanaan ibadah shalat Jum’at di siang hari ini marilah kita sama-sama bersyukur kepada Allah swt. atas segala rahmat dan karunia yang selalu Ia berikan kepada kita semua. Kemudian, Shalawat dan Salam senantiasa kita kirimkan kepada Rasulullah saw., Nabi akhir zaman penutup para nabi dan rasul. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang akan mendapatkan syafaatnya di hari perhitungan kelak. Selaku khatib tak lupa selalu kami ingatkan kepada seluruh jamaah dan terkhusus terhadap diri khatib sendiri, marilah sama-sama kita tingkatkan kualitas takwa kita terhadap Allah swt. dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

Hadirin Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah

Islam adalah agama yang mengajarkan tentang bagaimana manusia harus hidup dengan keseimbangan pada setiap aspek kehidupannya. Keseimbangan yang dimaksud meliputi keseimbangan dalam hal ibadah, kehidupan sosial, maupun interaksi antara kita dengan manusia yang lainnya. Ajaran Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap wasathiyah atau dalam istilah yang lebih dikenal yaitu bersikap moderat.

Sikap moderat atau wasathiyah, berarti mengajarkan umat Islam untuk bersikap tengah-tengah yaitu tidak berlebihan terhadap sesuatu dan tidak pula meremahkan sesuatu. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 143 Allah swt. berfirman:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَٰكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

Artinya: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasulullah (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa umat Islam adalah umat yang terpilih. At-Thabari menjelaskan bahwa umat Islam diutamakan dan dijadikan moderat oleh Allah swt. Umat Islam harus berada pada posisi tengah-tengah, artinya tidak condong pada salah satu paham seperti ekstremisme maupun liberalisme.
M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa sikap moderat memiliki tiga unsur yaitu; adil, toleran dan menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, sikap moderat adalah ciri khas umat Islam yang diajarkan oleh Nabi saw Sikap moderat diperlukan dalam setiap tindakan kita, termasuk dalam menghadapi perubahan zaman.

Hadirin sidang jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Perkembangan teknologi seperti sekarang ini telah banyak memberikan kemudahan bagi kehidupan kita, namun di sisi yang lain perkembangan teknologi juga memberikan tantangan bagi kehidupan kita. Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah penyebaran informasi yang sangat cepat melalui internet, terutama melalui media sosial. Informasi-informasi yang beredar dan kita terima sering kali tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya, bahkan tidak jarang informasi-informasi tersebut mengandung fitnah dan kebohongan.

Dalam hal ini, Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menerima maupun menyebarkan informasi yang diterima. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 6 Allah swt menjelaskan:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Ayat ini dengan jelas memerintahkan umat Islam untuk senantiasa selalu melakukan tabayyun ketika menerima informasi. Tabayyun yang dimaksud adalah selalu melakukan klarifikasi sebelum atau menerima atau menyebarkan informasi. Sikap tabayyun tersebut merupakan salah satu bentuk sikap moderasi beragama dalam menghadapi tantangan di era teknologi seperti sekarang ini.

Dengan sikap tabayyun, umat Islam diharapkan untuk tidak sudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang kebenarannya tidak jelas, yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan terhadap persatuan umat.

Hadirin sidang jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah

Bahaya polarisasi di media sosial juga menjadi salah satu tantangan di era teknologi, di mana pandangan ekstrem dalam beragama, baik yang terlalu keras maupun terlalu longgar, sering kali tersebar luas. Akibatnya, umat Islam terpecah, saling menyerang, bahkan mengkafirkan satu sama lain.

Polarisasi ini juga mempengaruhi hubungan antar agama, padahal Islam mengajarkan toleransi dan perdamaian, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang menghormati perbedaan, bahkan dengan non-muslim. Oleh karena itu, sikap moderat (wasathiyah) dalam beragama sangat penting untuk menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah, serta meredam provokasi yang memecah belah umat.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menerapkan sikap moderasi beragama dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama untuk membentengi umat dari risiko perpecahan dan menjaga persatuan umat di era digital seperti sekarang ini. Adapun cara menerapkan moderasi beragama tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Menggunakan media sosial dengan bijak

Sebagai muslim yang memiliki sikap moderat, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai kita menjadi hamba yang mudah terbawa arus informasi tanpa melakukan penyaringan. Media sosial seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri kita sendiri, bagi keluarga, maupun bagi umat. Penting bagi kita untuk mengendalikan diri dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai kita larut dalam fitnah, debat yang tidak bermanfaat, atau menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. Mari kita gunakan media sosial ini dengan lebih bijak seperti untuk berdakwah, menyebarkan ilmu, dan memperkuat persatuan umat.

2.    Mengutamakan dialog antar umat beragama

Moderasi beragama tidak hanya berlaku dalam hubungan internal kita sesama umat Islam, tetapi juga dalam hubungan kita dengan umat agama yang lainnya. Islam mengajarkan kita untuk hidup damai dan saling menghormati, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi saw. dalam Piagam Madinah, di mana umat Islam dan non-muslim hidup berdampingan dalam keharmonisan.

Di era digital seperti sekarang, kita harus mampu memanfaatkan kemajuan ini untuk mempererat tali silaturahmi dengan umat beragama lain, bukan untuk menebar kebencian dan permusuhan yang dapat berakibat pada konflik antar agama. Melalui dialog yang baik dan bijak, kita bisa bekerja sama dalam membangun masyarakat yang lebih baik, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip agama kita.

3.    Menghindari fanatisme golongan

Fanatisme terhadap golongan, kelompok, atau mazhab tertentu sering kali menjadi penyebab perpecahan di kalangan umat Islam. Fanatisme seperti ini semakin mudah menyebar di era digital seperti sekarang, di mana orang dengan mudah membentuk kelompok-kelompok yang tertentu di media sosial. Kita harus mampu menempatkan persatuan umat di atas kepentingan kelompok atau golongan. Sikap moderasi beragama mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan dan tidak merasa paling benar sendiri. Dengan demikian, persatuan umat akan tetap terus terjaga meskipun akan selalu ada perbedaan pandangan di antara umat Islam.

Hadirin yang Dirahmati Allah

Sikap moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga persatuan umat di era digital seperti sekarang ini. Dengan bersikap moderat, kita tidak akan mudah terprovokasi oleh arus informasi yang negatif, dan akan mampu menjaga persatuan atau ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan. Islam mengajarkan kita untuk selalu berada di jalan tengah, tidak berlebihan, dan tidak meremehkan.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang moderat, sehingga kita dapat berkontribusi dalam menjaga persatuan umat dan membentengi umat dari bahaya perpecahan di era digital seperti sekarang.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah II:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَه. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Khutbah

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Hukum Sikat Gigi saat Puasa di Siang Hari, Makruh atau Dianjurkan?
Membicarakan tentang siwak atau sikat gigi berarti juga bicara seputar kebersi...
Wed, 19 March 2025 | 11:54
Mengingat Kematian: Jalan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang mas...
Sat, 15 March 2025 | 12:55
Keramas saat Berpuasa, Apakah Membatalkan Puasa?
Puasa Ramadan yang diwajibkan untuk umat Islam  selain memiliki arti menahan la...
Fri, 14 March 2025 | 4:51
Amalan-amalan Sunnah Penambah Kesempurnaan Ibadah Puasa Ramadan
Ramadhan merupakan bulan yang istimewa, banyak umat Islam meningkatkan ibadahny...
Fri, 14 March 2025 | 2:07