Ayat yang Syahdu tapi Candid
Ayat yang Syahdu tapi Candid
Tue, 1 April 2025 8:18
sufi-dervish

Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan. (QS An-Najm: 43–44)

Ayat ini terdengar sederhana, tapi dalamnya bisa menenggelamkan siapa pun yang mau merenung.

Dialah yang menjadikan tertawa dan menangis.; Itu berarti: bahkan tawa kita bukan karena kita lucu. Dan tangis kita, bukan semata karena dunia kejam.

Tertawa dan menangis, dua ujung emosi manusia—keduanya adalah ciptaan Allah. Bukan hasil dari diri sendiri.

Jadi saat kamu tertawa bersama keluarga saat Lebaran, itu bukan cuma karena suasananya hangat—itu adalah hadiah. Dan saat kamu menangis di sudut sajadah karena hidup terasa berat, itu juga bukan kelemahan—itu panggilan. Karena hanya Dia yang tahu, kapan hati perlu dikuatkan dengan tawa, dan kapan ia perlu dibersihkan dengan air mata.

“Dialah yang mematikan dan menghidupkan.”

Ini lebih dari sekadar fakta biologis. Ayat ini sedang menyadarkan: kita ini tidak punya kuasa bahkan atas napas sendiri. Orang yang barusan kita peluk, bisa jadi jenazah dalam hitungan jam. Dan bayi yang baru kita azani, belum tentu kita lihat besar.


Baca juga: Cinta yang Tak Berlalu Meski Ramadan Pergi


Hidup dan mati bukan hak kita. Maka jangan merasa seakan hidup ini milik sendiri. No, hidupmu bukan milikmu semata. Atau milik pasanganmu. Atau milik anak-anakmu. Begitupula matimu. Kita Hanya Pemeran, Bukan Penulis Skenario.

Tapi ayat ini bukan untuk menakuti. Ini justru kelembutan dari Tuhan kita; Seolah gini:

“Aku yang pegang kendali, lho. Jadi kalau kamu sedang tertawa, jangan lupa bersyukur. Dan kalau kamu sedang menangis, jangan terlalu lama berlarut. Karena Aku yang atur semua ini. Tinggal kamu mau dekat atau menjauh.”

Syahdunya ayat di sini: bahkan air mata dan senyum adalah cara Allah berbicara padamu. Candid-nya di sini: kita terlalu sering lupa, bahwa hidup ini bukan tentang kita. Tapi tentang bagaimana kita hidup dan kembali pada-Nya

Berhenti sok kuat. Atau seolah paling punya banyak masalah. Jalani saja peran kita yuk, sambil terus bergantung pada kuasa dan kasih-Nya. Ada standup comedy; ada pula standup tragedy. Semuanya sudah ada yang ngatur.

Pye lebaranmu bolo? kaleng Khong Guan masih ori kan isinya? belum berganti peyek?

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

Keislaman, Pesantren

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

KH Ma’ruf Amin Ungkapkan Kerinduan pada Syaikhona Kholil saat Haul Akbar
Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma’ruf Amin, mengungkapkan kerinduan mendalam terha...
Sun, 13 April 2025 | 11:53
Mengejar Mahkota, Melupakan Fitrah
Ada tren yang makin terasa belakangan ini—para orang tua berlomba menjadikan a...
Wed, 9 April 2025 | 7:30
Bacaan Niat Puasa Syawal Lengkap dengan Ketentuan Waktunya
Setelah melaksanakan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dan dilanjutkan denga...
Sun, 6 April 2025 | 7:40
Idul Fitri: Kemenangan atau Justru Ujian Baru?
Ketika gema takbir menggema di langit, banyak orang merayakan Idul Fitri sebagai...
Tue, 1 April 2025 | 9:01