
Cendekiawaan Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosein atau Gus Nadir menyoroti tagar kabur aja dulu yang viral di media sosial. Diketahui tagar ini muncul dari masyarakat yang melihat kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Melihat fonomena ini, Gus Nadir mengatakan bahwa santri tidak diajarkan pesimisme.
“Saya yakin tagar ini bukan dari santri, karena santri tidak pernah kabur. Jadi saya pastikan jika ada yang kabur karena melihat kondisi Indonesia saat ini ia bukan santri,” katanya saat mengisi acara Haul dan Harlah Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, Senin (17/02/2025).
Dosen Fakultas Hukum, Universitas Melbourne Australia itu menilai tagar tersebut sebagai potret pesimisme. Sementara santri tidak pernah diajarkan sifat tersebut. Menurutnya, santri selalu meneladani para masayaikh pendiri pesantren yang tidak pernah pesimis dalam menjalani hidup.
“Orang yang hendak meninggalkan Indonesia adalah orang yang kalah. Jika kalah di negeri sendiri, bagaimana bisa menang di negeri orang lain,” ujarnya.
Santri bila keluar negeri bukan karena pesimis hidup di Indonesia tapi dengan niat untuk menaklukkan negeri orang. Gus Nadir menyebutkan saat ini sudah banyak santri yang berkiprah di luar negeri. Professor santri saat ini menyebar di berbagai belahan dunia seperti Jerman, Jepang, Korea, Eropa, Amerika, Australia.
“Kami semua meninggalkan Indonesia bukan karena kami kalah. Tapi kami ingin menebarkan Islam rahmatan lil ‘Alamin dan menaklukkan barat,” tuturnya.