You need to enable javaScript to run this app.

Habib Ali Al-Jufri: Bagaimana Menjadi Orang Terdekat kepada Rasulullah?

  • Selasa, 03 Oktober 2023
  • Santri Opini
  • Administrator
  • 0 komentar
Habib Ali Al-Jufri: Bagaimana Menjadi Orang Terdekat kepada Rasulullah?

Bulan Rabiul Awal telah tiba, bulan maulid Nabi Muhammad . Di bulan ini Rasulullah ﷺ lahir dan wafat. Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa beliau ﷺ juga hijrah bersama Sahabat Abu Bakar ra. di bulan Rabiul Awal.

Menjadi orang terdekat Rasulullah di akhirat kelak tentu menjadi impian semua muslim. Menjadi orang terdekat beliau berarti menjadi kedekatan dengan Kekasihnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tingginya kedudukan orang yang bersama Rasulullah dan para nabi ini terdapat dalam firman Allah:

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا

Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS. An-Nisa [4] 69).

Orang-orang yang membersamai Rasulullah adalah orang-orang yang mendapat kolega terbaik, tidak akan dihinakan dan mendapat balasan yang tiada banding.

Lantas, bagaimana agar kita dapat menjadi salah satu orang yang membersamai Rasulullah ?

Habib Ali Al-Jufri mengajarkan kepada kita lima hal yang dapat kita lakukan agar dapat bersama Rasulullah di akhirat:

 

1. Mencintai Rasulullah dengan Tulus

 

Cinta adalah persiapan terbaik untuk menemui Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, seseorang datang kepada Rasulullah lalu bertanya, “Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai seseorang yang mencintai saudaranya karena amalannya, tetapi ia tidak mampu beramal sebanyak saudaranya itu?”

Rasulullah kemudian menjawab:

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Seseorang akan bersama orang yang dicintainya (HR. Abu Dawud no. 5127).

Sahabat Anas bin Malik ra. menuturkan “Aku belum pernah melihat para sahabat Rasulullah lebih gembira daripada saat mereka mendengar hadis ini.”

 

2. Banyak Bershalawat untuk Rasulullah

 

Telah sangat banyak hadis dan perkataan ulama yang menjelaskan keutamaan shalawat. Allah bahkan memerintahkan orang-orang beriman untuk bershalawat langsung di dalam Al-Qur’an.

Di antara fadhilah atau keutamaan shalawat adalah semakin mendekatkan kita kepada Rasulullah . Beliau bersabda:

أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً ‏

Orang yang paling dekat denganku di hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku (HR. Tirmidzi no. 484).

 

3. Memperbaiki Akhlak

 

Memperbaiki akhlak secara kontinu, baik kepada Allah, sesama manusia, maupun kepada sesama makhluk adalah salah satu wasilah mendekatkan diri kepada Rasulullah . Beliau diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak.

Rasulullah bersabda:

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَىَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا

Sungguh orang yang paling aku cintai dan paling dekat kepadaku di hari kiamat di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya (HR. Tirmidzi no. 2018).

 

4. Mengikuti Rasulullah dan Mematuhi Perintahnya

 

Sebagaimana disebutkan di dalam surat An-Nisa di atas, syarat membersamai orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah adalah dengan taat dan patuh kepada Allah dan Rasulullah .

Ketaatan di sini mencakup ketaatan lahir batin. Pada level yang lebih tinggi, ketaatan membuat seseorang tidak lagi memilih-milih antara amalan wajib dan sunnah, ia berusaha melaksanakan semuanya semata-mata karena Allah dan Rasul memerintahkan.

 

5. Menanggung Anak Yatim

 

Allah dan Rasul-Nya sangat mendorong umat untuk berlomba-lomba menjadi wali atas anak-anak yatim dan membantu menjaga kehidupan mereka hingga usia baligh atau mampu menanggung dirinya sendiri.

Bersamaan dengan itu, orang yang menjadi penanggung anak yatim diperbolehkan menggunakan harta mereka dengan cara yang terbaik, misalnya menggunakannya untuk kebutuhan mereka atau menginvestasikannya untuk kebutuhan sang anak di masa depan.

Pengorbanan yang besar tentu berbuah hasil yang besar. Rasulullah mengibaratkan kedekatan para penanggung anak yatim ibarat jari telunjuk dan jari tengah. Beliau bersabda:

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا, وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى، وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا‏

Aku dan pemelihara anak yatim seperti ini. Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, lalu merenggangkan keduanya (HR. Bukhari no. 5304).

Sahabat Santri, dekat dengan Rasulullah adalah kunci kedekatan dengan Allah. Jika kita sungguh-sungguh ingin menjadi orang yang berbahagia karena melihat Allah di jannah-Nya, maka mari mulai bertekad untuk melaksanakan amalan di atas.

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang diharamkan untuk menjumpai Rasulullah di akhirat kelak. Aamiin.

Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

H. Imindi Kasmiyanta, S.Pd.

- Ketua Yayasan -

Assalamu’alaikum Wr. Wb.   Sejak didirikan pada tahun 1997 hingga saat ini, Yayasan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro telah mengalami berbagai…

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pengalaman Anda Menempuh Pendidikan di Yayasan Diponegoro?

Hasil
Pengumuman